Apr 30, 2025
Checklist Membosankan yang Nyelametin Minggu Kamu
Tracking
Data Quality
Product Analytics
Biar angka kamu bisa dipercaya sebelum jadi bahan meeting.
Kebanyakan “masalah data” itu bukan masalah data. Itu masalah tracking yang nggak ada yang notice sampai dashboard tiba-tiba teriak. Habis itu seminggu lenyap buat rapat, debat, dan “hot take” yang ujungnya tetap: kita nggak yakin angkanya bener.
Tracking QA itu cara berhenti dari siklus itu. Nggak glamor. Tapi ini alasan kenapa angka kamu layak dipakai buat keputusan.
Tujuan (dibikin simpel)
Tracking QA bukan “data sempurna”. Targetnya “reliability yang diketahui”.
Kamu pengen tahu:
event mana yang bisa dipercaya,
mana yang rusak,
dan apa yang berubah.
Itu aja sudah cukup buat mencegah insight palsu dan kerja sia-sia.
Minimum QA stack (tanpa tools fancy)
Kamu cuma butuh:
Daftar pendek “critical events” (yang jadi fondasi KPI kamu).
Query/checklist yang bisa diulang tiap minggu / tiap release.
Kebiasaan: QA dulu, baru analisis. Bukan sebaliknya.
Kalau punya warehouse bagus. Kalau belum, export juga bisa. Yang penting konsisten.
Daftar critical events (contoh)
signup_completed
onboarding_step / onboarding_complete
key_action (activation)
purchase / subscription_start
refund / chargeback (kalau revenue KPI)
Checklist QA (jalanin urut ini)
Volume sanity check (per hari)
Kamu bukan lagi cari “trend”. Kamu cari “break”.
drop mendadak ke nyaris nol: kemungkinan tracking mati
spike mendadak: kemungkinan double fire, retry, bot/internal
flatline di satu platform: event berhenti firing di situ
Kalau volume terlihat aneh, stop. Jangan “jelasin”. Verifikasi dulu.
SQL: volume harian critical events
Duplicate check (silent killer)
Duplicate bikin funnel dan rate “kelihatan wajar”, padahal bohong. Itu yang bikin berbahaya.
Sinyal paling gampang: event_count naik, distinct_user tetap.
SQL: event_count vs distinct_user (deteksi double fire)
SQL: duplicate groups (dedup key contoh: user_id + event_name + event_time + object_id)
Missing properties check
Critical events butuh critical properties. Begitu props penting banyak null, analisis kamu berubah jadi tebak-tebakan.
Minimal cek:
user_id (atau stable identifier)
source/platform
app_version (kalau mobile)
event_time (harus valid)
key dimensions yang kamu pakai (country, plan, method) hanya kalau KPI kamu bergantung pada itu
SQL: missing required fields rate (contoh key_action)
Kalau tiba-tiba 30% event kehilangan user_id, funnel/cohort kamu bukan “sulit”. Selesai. Jangan dipaksain.
Funnel order check
Funnel ngasumsikan urutan. Tracking sering nggak sopan.
Gejala:
step 3 muncul sebelum step 2
“complete” ada tanpa “start”
event datang telat dan ngacak cerita
SQL: cek urutan event per user (contoh funnel: signup -> onboarding_complete -> key_action)
Platform coverage check (web vs iOS vs Android)
Tracking jarang rusak “semua”. Biasanya rusak di satu tempat.
Split minimal:
source/platform (web/iOS/Android/server)
browser group (Safari vs Chrome) kalau web
app_version (latest vs previous) kalau mobile
SQL: coverage per platform/source
Identity stitching check (anonymous -> logged-in)
Kalau produk kamu ada login, identity itu sumber mismatch paling sering.
Failure mode umum:
anonymous session nggak nyambung ke user_id setelah login
user_id berubah across device
client vs server pakai ID beda
QA paling efektif: ambil sample kecil, trace end-to-end.
SQL: trace 50 user (cek event penting ada dan konsisten)
Release/change log check (jawab “kenapa sekarang?”)
Saat ada anomaly, pertanyaan pertama bukan “apa arti chart ini?”, tapi “apa yang berubah?”
Nggak butuh sistem ribet. Catatan tanggal juga cukup: release, tracking change, experiment toggle, analytics config.
Template catatan (copy-paste):
YYYY-MM-DD: Release vX.Y (onboarding flow update)
YYYY-MM-DD: Tracking change (rename event, add prop, dedup key)
YYYY-MM-DD: Experiment on/off (variant affects funnel step)
Kalau QA fail, lakukan ini (bukan coping analysis)
Label data: “unreliable after DATE/TIME”
Tentukan dampak terbesar: KPI mana kena? platform mana?
Patch fix paling kecil yang balikin trust (stop double fire, fix missing trigger, enforce required props)
Re-run QA
Baru analisis
Kalimat “kita belum bisa percaya data setelah tanggal ini” lebih profesional daripada kesimpulan confident tapi salah.
Apa itu “good” (realistis, bukan cosplay perfection)
critical events stabil dari minggu ke minggu
kalau ada perubahan, kamu bisa jelasin cepat (bukan nebak)
funnel nggak rusak diam-diam
weekly review mulai dari keputusan, bukan dispute
Rutinitas mingguan kecil (15–30 menit)
Setiap minggu:
volume check
duplicates check
missing props check
platform split
catat perubahan (release/tracking)
Setiap release:
re-check funnel end-to-end pakai sample session nyata
Kalau data jadi dasar keputusan, QA itu bukan opsional. Itu biaya buat jadi serius.
Kalau kamu suka checklist yang bikin data “waras” sebelum dipakai, follow aja. Kalau tim kamu butuh template QA + query yang disesuaikan sama event schema kamu, booking call singkat juga bisa.
